
Kemenangan Italia vs Israel ( 3 : 0 ) di tengah kericuhan yang di jaga oleh pihak keamanan
KabarKabari,- Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Italia vs Israel di Udine (Selasa, 14 Oktober 2025 malam waktu setempat) berubah menjadi pertandingan yang sangat tegang — bukan hanya dari segi sepakbola, tetapi juga dari tekanan politik dan keamanan. Dalam atmosfer yang sarat protes dan kekhawatiran konflik global, Italia berhasil menang 3-0 dan memastikan setidaknya satu tempat di play-off Piala Dunia.
Keamanan Tingkat Tinggi: Sniper, Drone, Helikopter, dan Barikade
Pemerintah Italia dan aparat keamanan kota Udine menerapkan langkah pengamanan luar biasa. Sniper diposisikan di atap stadion dan juga di atap hotel tim Israel. Drone dan helikopter patroli udara mengawasi pergerakan massa dan memperkuat pengawasan wilayah sekitar stadion.
Area sekitar Stadion Friuli (Bluenergy Stadium) dideklarasikan sebagai “zona merah” dengan barikade beton dan beberapa pintu masuk diawasi ketat. Penonton harus melewati detektor logam dan pemeriksaan identitas untuk memasuki stadion. Bus tim Israel dikawal oleh 13 kendaraan kepolisian, termasuk unit khusus dan motor patroli.
Pusat kota Udine dikelilingi titik-titik kontrol polisi. Toko-toko dan restoran banyak yang tutup atau membongkar furnitur luar ruangan agar tidak digunakan sebagai alat dalam kerusuhan.
Protes Pro-Palestina Memicu Bentrokan
Sejak pagi hari, sekitar 10.000 orang turun ke jalan melakukan aksi protes pro-Palestina di pusat kota Udine. Rute demonstrasi dijaga ketat agar massa tidak mendekati stadion. Selama aksi, terjadi insiden ketika puluhan orang mencoba menerobos barikade polisi menuju stadion, melempar benda ke petugas, dan memicu penggunaan water cannon serta gas air mata.
Beberapa demonstran menyanyikan slogan “Freedom for Palestine” dan “Show Israel the red card.” Saat lagu kebangsaan Israel diperdengarkan di stadion, sebagian suporter memboo-nya, meskipun kemudian disambut tepuk tangan dari bagian penonton lainnya.
Di dalam stadion, ketegangan sempat meningkat ketika beberapa suporter mencoba membentangkan bendera Palestina dan masuk ke lapangan. Namun petugas stadion segera bertindak untuk mencegah gangguan lebih lanjut.
Taktik, Gol, dan Dampak Hasil
Secara teknis, Italia tampil solid dan efektif. Mateo Retegui menjadi sorotan dengan dua gol (satu dari penalti pada injury time babak pertama dan satu lagi di menit 74). Gol penutup dicetak oleh Gianluca Mancini lewat sundulan di masa tambahan waktu.
Skor final 3-0 tersebut membuat Italia mengoleksi 15 poin di Grup I, menempel secara dekat di posisi kedua di bawah Norwegia (18 poin). Israel dengan 9 poin dari 7 pertandingan dipastikan gagal mengejar Italia yang masih punya satu laga tersisa.
Italia kini mengamankan tiket ke babak playoff Piala Dunia 2026 sebagai tim peringkat kedua. Mereka akan menghadapi pertandingan berikutnya melawan Moldova sebelum kemungkinan duel penentuan grup melawan Norwegia.
Pelatih Gennaro Gattuso menyebut bahwa timnya tidak hanya bertanding di lapangan, tetapi juga harus menjaga fokus di tengah tekanan besar di luar lapangan. Ia juga menyampaikan penghargaan kepada pihak kepolisian atas kerja keras menjaga stabilitas selama masa krusial ini.
Dimensi Sosial & Politik: Konflik Global Memasuki Laga Sepakbola
Laga ini menjadi cerminan nyata bagaimana konflik global, terutama konflik Israel-Palestina, dapat merembet ke ranah olahraga. Meski sudah ada kesepakatan gencatan senjata beberapa hari sebelumnya, demonstrasi protes tetap digelar dan memunculkan risiko keamanan yang besar.
Sebelumnya, UEFA sempat mempertimbangkan penundaan atau larangan keikutsertaan Israel, mengingat eskalasi konflik Gaza. Namun pertandingan akhirnya tetap digelar di Udine, kota yang dianggap memiliki kesiapan keamanan tinggi.
Di Italia sendiri, dalam beberapa bulan terakhir telah terjadi aksi massa dan pemogokan nasional sebagai solidaritas terhadap Palestina, yang turut mempengaruhi suasana publik dan politik dalam negeri.
Kesimpulan dan Catatan Penting
- Pertandingan Italia vs Israel di Udine menjadi laga paling tegang pekan ini karena kombinasi antara tekanan olahraga dan konflik geopolitik.
- Sistem keamanan super ketat berhasil mencegah gangguan besar ke dalam stadion, meski insiden kecil tetap terjadi sebelum dan selama pertandingan.
- Dari sisi performa, Italia tampil efektif dan mengunci kemenangan 3-0, sementara Israel kehilangan kans ke Piala Dunia 2026.
- Laga ini menunjukkan bagaimana konflik global bisa menambah beban mental dan taktik dalam sepakbola modern.