
Bitcoin kembali mencatat penurunan signifikan pada hari ini, Jumat 17 Oktober 2025, menghapus sebagian pemulihan yang terjadi setelah reli awal bulan ini dan meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar terhadap volatilitas jangka pendek aset kripto. Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin bergerak turun dari kisaran enam digit tinggi menuju level sekitar USD 110.000, setelah pekan-pekan sebelumnya menyaksikan rekor tertinggi di atas USD 126.000.
Apa yang memicu penurunan hari ini?
Beberapa faktor saling tumpang-tindih mendorong aksi jual yang terjadi hari ini:
- Likuidasi besar-besaran dan leverage pada pasar derivatif.
Pelaku pasar kripto—terutama trader dengan posisi leverage tinggi—mengalami likuidasi massal ketika harga menembus level support kritis. Laporan pasar hari ini memperkirakan penghapusan nilai pasar dalam hitungan jam mencapai puluhan hingga ratusan miliar dolar di seluruh aset kripto, memicu gelombang stop-loss dan margin calls yang memperburuk tekanan jual. - Ketegangan geopolitik dan risiko makro — terutama perburukan hubungan AS-Tiongkok.
Memanasnya ketegangan perdagangan dan kebijakan antara Amerika Serikat dan Tiongkok menekan sentimen risiko global, sehingga investor cenderung mengurangi eksposur pada aset berisiko, termasuk kripto. Reaksi awal pasar atas berita kebijakan dan tarif baru membuat aliran modal keluar dari kelas aset spekulatif. - Sentimen regulator dan perhatian lembaga internasional.
Dalam beberapa hari terakhir, badan pengawas internasional G20/Financial Stability Board (FSB) memperingatkan adanya “kesenjangan signifikan” dalam aturan global terkait aset kripto — khususnya pada stablecoin dan aktivitas lintas batas. Kekhawatiran regulator mendorong beberapa investor institusional menilai ulang eksposur mereka, sehingga turut menambah tekanan jual. - Teknis — kegagalan mempertahankan zona support kunci.
Secara teknikal, analis menunjukkan bahwa Bitcoin gagal mempertahankan zona support sekitar USD 107.000–110.000. Ketidakmampuan menahan level ini membuka ruang penurunan lanjutan dan memicu aksi jual teknis dari fund dan trader algoritma.
Seberapa besar dampaknya?
Dampak penurunan hari ini terasa pada beberapa lapis pasar:
- Kerugian trader ritel dan leveraged: Trader dengan posisi margin tinggi mengalami likuidasi otomatis; angka-angka awal memperlihatkan likuidasi bernilai puluhan miliar dolar hanya dalam beberapa jam, menambah volatilitas.
- Nilai pasar kripto menyusut sementara: Kapitalisasi pasar kripto global turun signifikan dalam rentang waktu singkat, memperkecil likuiditas di beberapa token kecil dan altcoin yang korelasinya tinggi terhadap Bitcoin.
- Sentimen institusi terguncang: Beberapa pengelola dana dan investor institusi menunda pembelian tambahan atau menyalurkan modal ke aset yang lebih aman sampai kepastian regulasi dan kondisi makro membaik. Pencabutan atau penundaan aliran modal institusional dapat memperlambat pemulihan jangka pendek.
- Sektor penambangan dan likuiditas exchange: Jika penurunan berlanjut dan harga turun kembali mendekati biaya produksi untuk penambangan, beberapa penambang kecil dapat menghadapi tekanan kas. Selain itu, volatilitas tinggi meningkatkan spread dan menurunkan kedalaman orderbook di beberapa bursa, sehingga biaya transaksi naik sementara. (indikator teknis dan on-chain menunjukkan volatilitas meningkat pekan ini).
Bagaimana perkembangan cerita ini mempengaruhi investor dan pengguna biasa?
Bagi investor ritel: volatilitas tinggi berarti risiko kerugian cepat bila menggunakan leverage. Bagi investor jangka panjang (HODLers), koreksi ini bisa dilihat sebagai pengujian dukungan psikologis — namun ketidakpastian regulasi membuat horizon waktu pemulihan menjadi lebih panjang dan berisiko.
Untuk perusahaan yang menerima pembayaran kripto atau aplikasi DeFi, fluktuasi harga ini menuntut manajemen risiko yang lebih agresif, termasuk hedging dan peningkatan modal kerja untuk menutup potensi margin calls.
Apa yang mungkin terjadi selanjutnya? (Skenario & probabilitas)
Berikut beberapa skenario yang mungkin terjadi dalam 1–3 bulan ke depan:
- Konsolidasi sideways lalu pemulihan bertahap (skenario moderat — probabilitas sedang).
Jika berita makro stabil kembali dan likuiditas masuk perlahan kali, Bitcoin bisa berkonsolidasi di zona USD 100k–115k sebelum memulai reli baru. Pemulihan ini bergantung pada aliran modal institusional dan stabilnya kondisi makro. - Tekanan jual lanjutan menuju level support lebih rendah (skenario bearish — probabilitas sedang-tinggi tergantung berita makro).
Jika ketegangan AS-Tiongkok meningkat atau regulator mengumumkan pembatasan keras (mis. pembatasan stablecoin/pengetatan lintas bursa), Bitcoin bisa menembus support kunci dan menguji level USD 90k–100k. - Pemulihan cepat berkat intervensi pasar institusional atau sentimen bullish baru (skenario optimis — probabilitas rendah-menengah).
Katalis positif seperti kepastian aturan yang mendukung, aliran masuk ETF kripto baru, atau pembelian besar dari korporasi/investor besar dapat memicu rebound cepat.
Analis teknikal yang dikutip media menunjukkan level kritis yang perlu dipertahankan untuk menahan tekanan penurunan: kisaran USD 107k–110k. Jika level ini bertahan dan volume beli meningkat, kemungkinan konsolidasi dan pemulihan jangka pendek lebih besar.
Kesimpulan: waspada tapi tidak panik
Penurunan Bitcoin pada 17 Oktober 2025 adalah pengingat kuat bahwa pasar kripto masih sangat sensitif terhadap kombinasi faktor leverage pasar, berita geopolitik, dan ketidakpastian regulasi global. Investor dihimbau untuk mengevaluasi kembali porsi eksposur mereka, menghindari leverage berlebihan, dan mempersiapkan skenario manajemen risiko. Di sisi kebijakan, peringatan dari FSB bahwa kerangka regulasi global belum memadai menandakan bahwa momentum regulasi internasional kemungkinan akan meningkat — hal yang dalam jangka menengah bisa menurunkan volatilitas, tetapi dalam jangka pendek berpotensi menambah ketidakpastian.