Konten Nekat! Dua Remaja Tewas Usai Buat Konten Dari Jembatan

KabarKabari,- Niat hati ingin membuat konten video yang seru untuk media sosial, dua remaja asal Tegal justru mengalami nasib tragis. Keduanya tenggelam setelah nekat melompat dari atas jembatan ke Sungai Gung, Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, pada Kamis (17/10/2025) sore.

Dari informasi yang dihimpun, satu korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian hingga Jumat (18/10/2025) pagi. Peristiwa ini menjadi pengingat keras tentang bahaya membuat konten ekstrem tanpa memperhatikan keselamatan diri.


Kronologi Kejadian: Konten Berujung Petaka

Insiden memilukan itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Budiono, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat dua remaja bersama tiga teman lainnya datang ke jembatan di atas Sungai Gung. Mereka berencana membuat konten video dengan adegan melompat dari jembatan ke sungai.

Kelima remaja tersebut sudah menyiapkan ponsel untuk merekam aksi mereka. Dua di antara mereka, masing-masing berinisial SWR (16) warga Tegal Barat dan NQH (16) warga Tegal Timur, nekat terjun langsung ke sungai, sementara tiga teman lainnya bertugas merekam dari tepi jembatan.

Namun nahas, setelah terjun ke air, kedua remaja itu tidak muncul ke permukaan. Belakangan diketahui bahwa keduanya tidak bisa berenang. Teman-teman mereka yang panik pun tidak berani menolong karena juga tidak mahir berenang.

Melihat situasi darurat itu, ketiganya segera berlari ke arah permukiman warga untuk meminta bantuan.


Proses Penyelamatan dan Pencarian Korban

Setelah menerima laporan pada pukul 17.45 WIB, tim Basarnas Semarang langsung bergerak menuju lokasi kejadian dengan membawa peralatan lengkap, termasuk aqua eye—alat pendeteksi objek di bawah air—dan perlengkapan selam. Tim penyelamat dari USS Pemalang juga turut bergabung dalam operasi.

“Setiba di lokasi, tim SAR langsung melakukan penyelaman di sekitar titik jatuh korban. Kedalaman sungai mencapai sekitar 4 meter dengan arus yang cukup deras,” ujar Budiono, Jumat (17/10) pagi.

Sayangnya, hingga malam hari sekitar pukul 22.00 WIB, pencarian belum membuahkan hasil. Tim gabungan memutuskan menghentikan pencarian sementara karena kondisi gelap dan minim penerangan. Selain itu, medan di dasar sungai cukup sulit karena banyak palung dan lumpur tebal yang menghambat proses penyelaman.

“Tim penyelam sudah melakukan penyapuan di dasar sungai dengan radius sekitar 15 meter dari lokasi korban terjun, tapi hasilnya nihil. Kami akan melanjutkan pencarian keesokan paginya,” tambah Budiono.


Korban Ditemukan Tak Bernyawa

Pagi harinya, upaya pencarian kembali dilanjutkan. Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Tegal, relawan, dan warga sekitar mulai menyisir aliran Sungai Gung sejak pukul 06.00 WIB. Tak lama berselang, sekitar pukul 07.00 WIB, salah satu korban akhirnya ditemukan.

Korban yang ditemukan adalah SWR (16), warga Tegal Barat. Ia ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar 10 meter dari titik lokasi ia melompat. Jasad korban segera dievakuasi ke daratan dan dibawa ke rumah duka untuk diserahkan kepada keluarga.

“Korban SWR ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Setelah proses evakuasi, korban langsung dibawa ke rumah keluarganya di Tegal Barat,” jelas Zulhawary Agustianto, Humas SAR Semarang.

Sementara itu, satu korban lainnya, NQH (16), masih belum ditemukan. Tim SAR terus melakukan pencarian dengan memperluas area penyisiran hingga radius 200 meter ke arah utara dari lokasi awal kejadian.

Pencarian juga dilakukan dengan metode surface searching menggunakan perahu karet serta penyelaman manual di beberapa titik yang dianggap rawan dan berpotensi menjadi lokasi korban terbawa arus.


Reaksi Warga dan Imbauan dari Pihak Berwenang

Warga sekitar Sungai Gung mengaku terkejut sekaligus prihatin dengan peristiwa tersebut. Menurut mereka, jembatan Kaligayam memang kerap dijadikan tempat nongkrong dan bermain oleh anak-anak muda, terutama saat sore hari. Tak jarang pula, ada yang mencoba uji nyali dengan melompat ke sungai hanya demi konten media sosial.

“Sudah sering anak-anak datang ke sini buat main dan bikin video. Tapi baru kali ini sampai kejadian begini,” ujar Slamet (43), salah satu warga setempat yang turut membantu pencarian.

Pihak Basarnas dan BPBD pun mengimbau masyarakat, terutama kalangan remaja, untuk lebih berhati-hati dan tidak melakukan aksi berbahaya hanya demi konten.

“Kami memahami semangat anak muda dalam membuat konten kreatif. Namun keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama. Jangan sampai karena ingin viral, justru kehilangan nyawa,” tegas Budiono.


Fenomena Konten Ekstrem di Kalangan Remaja

Kasus dua remaja tenggelam di Tegal ini menambah panjang daftar kejadian tragis akibat aksi berisiko yang dilakukan demi konten media sosial. Fenomena ini menunjukkan masih rendahnya kesadaran sebagian kalangan muda terhadap keselamatan dan batas kemampuan diri.

Psikolog pendidikan Dewi Kartika, M.Psi, menilai bahwa remaja pada usia 15–17 tahun cenderung memiliki dorongan kuat untuk mencari pengakuan dan popularitas, terutama di dunia digital.

“Banyak dari mereka yang ingin terlihat berani atau keren di depan kamera, padahal tidak memperhitungkan bahaya dari tindakan tersebut,” ujarnya.

Ia menambahkan, peran keluarga dan lingkungan sekitar sangat penting untuk mengingatkan anak-anak agar tidak melakukan hal-hal yang berisiko tinggi hanya demi konten.


Konten Boleh, Tapi Keselamatan Nomor Satu

Peristiwa tragis di Sungai Gung ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Di era digital, konten memang menjadi bagian dari gaya hidup anak muda. Namun, setiap aksi yang dilakukan seharusnya tetap memperhatikan aspek keselamatan, etika, dan tanggung jawab.

Bermain dan berekspresi di media sosial sah-sah saja, tapi jangan sampai ambisi untuk viral berakhir dengan kehilangan nyawa.

Basarnas, BPBD, dan aparat setempat mengimbau masyarakat agar tidak lagi menjadikan lokasi berbahaya seperti jembatan, sungai, atau tebing sebagai tempat untuk membuat konten ekstrem.

Hingga berita ini ditulis, tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap korban kedua yang belum ditemukan. Doa dan harapan pun terus mengalir agar pencarian segera membuahkan hasil dan keluarga korban diberi kekuatan menghadapi cobaan ini.

More From Author

Kritik Menkeu Purbaya, Ketua Komisi Xl DPR RI Minta Jangan Terlalu Campuri Urusan Lain

Penyebar Meme Bahlil Lahadalia Dilaporkan ke Polda Metro Jaya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Subscribe to Our Newsletter

Pantau dan Ikuti terus berita terbaru dan terupdate dari kami setiap harinya.
Pasti Baru - Pasti Terbaik - Yang Pasti2 Aja